Efek rumah kaca adalah seperti yang diuraikan diatas, bahwa
konsentrasi CO2 yang tebal diatmosfer bumi menyebabkan emisi panas yang
dikeluarkan oleh makhluk ataupun benda lain di muka bumi tidak dapat
dilepaskan sehingga suhu bertambah panas di didalam linkungan bumi. efek
berantainya adalah apabila ketebalan mencapai batas limit maka sinar
matahari tidak akan mamapu lagi menembus sampai kepermukaan bumi.
Logikanya apabila konsentrasi sudah mencapai titik jenuh tersebut maka
bumi akan mengalami gelap karena radiasi panas tidak mampu menembus bumi
akibat dipantulkannya kembali keluar angkasa.Dengan demikian maka suhu
bumi akan turun drastis dan permukaan air akan membeku.
Efek lain dari emisi gas rumah kaca adalah hewan & ikan dibumi
akan mengalami kerusakan jaringan dan reproduksi, kerabang telur ayam
akan susah terbentuk telur ikan akan pecah sebelum diselaputi lendir
pelindung. sehingga populasi hewan dan ikan akan menurun bahkan musnah.
Tumbuhan yang sebetulnya memerlukan CO2 untuk fotosintesis
justru tidak dapat melakukan fungsi tersebut dikarenakan sel
fotosintesis pada daun tertutup jelaga yang merupakan efek samping dari
CO2, pada permukaan daun akan timbul kutikula daun atau
bintil bintil daun, itu seperti kanker pada hewan atau manusia. Ganggang
dan fitoplankton pun setali tiga uang dengan tumbuhan besar, sel
fotosintesis tidak akan berfungsi. Yang jelas apapun bila tidak sesuai
ukuran akan mengakibatkan kerusakan. coba bila anda makan sesuai porsi
dengan makan yng berlebih sampai kekenyangan, maka akan jelas efeknya.
Makan sesuai porsi akan jadi sehat. makan berlebih perut jadi sakit dan
kelanjutannya keorgan lainnya. demikian juga emisi gas rumah kaca (CO2)
bila berlebihan akan menimbulkan penyakit, tetapi bila sesuai porsi
akan membuat sehat tumbuhan dan bumi. Jadi yang jelas akibat global
warming yang disebabkan efek rumah kaca bukan akan menambah jumlah ikan
karena air yng semakin banyak dan tumbuhan bukannya menghasilkan oksigen
bertambah banyak karena berlebihannya CO2.
Efek rumah kaca itu tidak berbanding lurus dengan melimpahnya sinar matahari.
rasa hangat dan panas yang kita rasakan itu bukan dari sinar matahari
tapi dari emisi/radiasi yang terjebak dibawah permukaan gas CO2
yg tebal. Perlu dicatat emisi,radiasi dan sinar itu hal yang berbeda.
Sinar matahari kebumi membawa serta radiasi dan emisi (emisi adalah efek
hasil pemanasan yang berupa gas, sedangkan radiasi dihasilkan akibat
tidak stabilnya elektron akibat tumbukan antara elektron yang akan
menimbulkan pemanbahan atau pengurangan jumlahnya untuk mencapai
kesetabilan, tetapi hal ini juga mempengaruhi inti atomnya, akibatnya
akan mengeluarkan sinar seperti alfa, gama, beta, ultraviolet, X, dll).
Jadi jelasnya bumi kita ini harus dirawat dikelola dengan bijaksana agar
terus seimbang. karena ketidak seimbangan akan mengakibatkan petaka
bukan manfaat.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan
iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan
global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang
dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan
mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang
dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan
akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu
rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca
tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global
antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi
gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas
yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan
mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. Peningkatan suhu
bumi juga mempengaruhi terjadinya perubahan cuaca dan suhu laut yang
begitu ekstrim.
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan
kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen
sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang
ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub
utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan
bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma.
Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke
tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare,
malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit,
dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit
melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui
vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam
Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini
berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa
spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium
menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adala
organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa
spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan
perbuhan ekosistem yang ekstrem ini. hal ini juga akan berdampak
perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan
kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan,
DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu).
Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es
didaerah kutub. Hal akan berakibat naiknya permukaan laut yang dapat
mengancam pemukiman penduduk disepanjang pantai. Naiknya permukaan air
laut dapat mengakibatkan erosi disekitar wilayah pesisir pantai,
kerusakan hutan bakau dan terumbu karang, berkurangnya intensitas cahaya
didasar laut, serta naiknya tinggi gelombang air laut. Disamping itu
efek rumahkaca mengakibatkan terganggunya keseimbangan biologis di laut
sehingga dapat meningkatkan jumlah ganggang di lautan. Beberapa jenis
ganggang ini ada yang dapat mengeluarkan racun yangmembahayakankehidupan
lautdan meracuni manusia yang memakan hasil laut.
Efek rumah kaca juga akan meningkatkan suhu bumi sekitar 10 – 50
C. Hal ini akan mengganggu ekosistem dan lingkungan. Gradasi Lingkungan
yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi
pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan
polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol
selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran
pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan
paru kronis, dan lain-lain.
Namun disamping hal-hal tersebut efek rumah kaca juga memiliki dampak
yang positif bagi kehidupan, terutama manusia. Efek rumah kaca sangat
dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi. Karena tanpanya,
planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15
°C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya
semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga
es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila
gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan
pemanasan global.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar